Jumat, 15 Juli 2011

HOLE DRILLER UM-460 (ALAT PEMBUAT LUBANG PUPUK)


1.    PENDAHULUAN
Pemupukan merupakan faktor yang amat penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya biaya yang digunakan untuk pemupukan yang berkisar antara 40-60 % dari biaya pemeliharaan tanaman keseluruhan.
Dengan biaya yang sedemikian besar, pelaksanaan pemupukan memerlukan tingkat efisiensi yang tinggi sehingga tercapai peningkatan produksi yang menguntungkan secara ekonomis.
Di areal yang bertopografi bergelombang sampai curam dimana kemungkinan pupuk yang diberikan tercuci, pemupukan dilakukan dengan cara membenamkam pupuk ke dalam lubang coklak. Namun lubang coklak yang dibuat secara manual dinilai kurang efisien karena biaya tenaga kerja lebih mahal dibandingkan dengan efektifitas pemupukan dengan cara tersebut.
Sebagai alternatif, lubang coklak dibuat secara mekanis dengan alat yang disebut :      “HOLE DRILLER  UM-460” yang berkapasitas lebih tinggi dibandingkan dengan cara manual dan lebih efektif dibandingkan dengan penaburan secara manual.
Detail mengenai alat ini akan diuraikan dalam uraian berikut mulai cara pembuatan lubang, perhitungan ekonomis dan kesimpulan.

2.    CARA KERJA
Dengan menggunakan sumber daya dari mesin bor injeksi batang yang mata bornya telah dimodifikasi (lihat gambar pada lampiran), lubang pupuk dibuat 3 lubang per pokok pada jarak 1.5-2m dari pangkal pokok telah dicoba di areal TM 2003 dan TBM 2008 dengan hasil sebagai berikut :
Uraian
Tanaman Menghasilkan  Tahun Tanam 2003
Tanaman Belum Menghasilkan Tahun Tanam 2008
-       Kapasitas
23 Pokok
33 Pokok
-       Waktu
15 Menit
27 Menit
-       Hasil 5 jam efektif bekerja
460 pokok (3,5 ha)
366 pokok (2,8 ha)
-       Konsumsi Bahan Bakar
250 cc
300 cc
-       Kedalaman Lubang
15-20 cm
15-20 cm
-        Ѳ Lubang
12 cm
12 cm

Untuk menjaga daya tahan mesin bor sebaiknya setiap 30 menit bekerja  mesin diistirahatkan ± 10 menit.

3.    PERHITUNGAN EKONOMIS
Bila data-data sekunder adalah sebagai berikut :
·         Harga alat dan mesin                  : Rp 7.200.000/unit
·         Harga bahan bakar + pelumas    : Rp 5.500/liter
·         Upah                                             : Rp 75.000/HK
·         Extra Fooding                               : Rp 4.500/HK
·         Pemeliharaan                               : Rp 50.000/bulan
Maka akan diperoleh biaya per hektar di areal TM 2003 dan TBM 2008 adalah sebagai berikut :
Uraian
Tanaman Menghasilkan          Tahun Tanam 2003
Tanaman Belum Menghasilkan Tahun Tanam 2008
1.    Biaya penyusutan               (Umur ekonomis 3 tahun)
Rp 7.200.000:(3 thn x 12 bln/thn            x 3,5 ha/hk x 25 hk/bln) = Rp 2.286/ha
Rp 7.200.000:(3 thn x 12 bulan/bulan x 2,8 ha/hk x 25 hk/bln) = Rp 2.857/ha
2.    Biaya bahan bakar + pelumas
(Rp 5.500 : 3,5 ha/hk) x 0,25 liter/hk                 = Rp 393/ha
(Rp 5.500 : 2,8 ha/hk) x 0,3 liter/hk                    = Rp 589/ha
3.    Operator
Rp 75.000 : 3,5 ha = Rp 21.428/ha
Rp 75.000 : 2,8 ha = Rp 26.786/ha
4.    Extra fooding
Rp 4.500 : 3,5 ha = Rp1.286/ha
Rp 4.500 : 2,8 ha = Rp 1.607/ha
5.    Biaya pemeliharaan
Rp 50.000 : (25 hk x 3,5 ha)               = Rp 571/ha
Rp 50.000 : (25 hk x 2,8 ha)                      = Rp 714/ha
Total
= Rp 25.964/ha
= Rp 32.553/ha
Bila kapasitas membuat lubang dengan manual = 1 US/ha diperoleh perbandingan biaya sebagai berikut:
·         Dengan manual     = Rp 75.000/ha
·         Dengan mekanis    = Rp 25.964/ha (TM)
·         Dengan mekanis    = Rp 32.553/ha (TBM)

4.    KESIMPULAN
Hole Driller UM-460 untuk membuat lubang pupuk sangat cocok digunakan sebagai alternatif dalam pemupukan di areal bertopografi bergelombang sampai curam baik areal Tanaman Menghasilkan (TM) maupun Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Hal ini disebabkan :
·      Kualitas lubang yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan cara manual
·      Kapasitas yang dihasilkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual
·      Dari hasil perhitungan ekonomis, penggunaan Hole Driller UM-360 lebih murah                                    (± 65,4 % di TM dan ± 56,6 % di TBM) dibandingkan dengan cara manual.
Dengan penyempurnaan mata bor kapasitas alat ini dapat lebih ditingkatkan lagi.  Dari H. Iman S

PESTISIDA ORGANIK

Pestisida adalah  zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan.
Penggunaan pestisida organik juga harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama. Pestisida organik dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia.  Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah..
Bahan baku Pestisida organik dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring . Untuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia. Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah.
Fungsi dari Pestisida Organik
Pestisida Organik memiliki beberapa fungsi, antara lain:
  • Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
  • Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
  • Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
  • Menghambat reproduksi serangga betina
  • Racun syaraf
  • Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
  • Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
  • Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri
Bahan dan Cara Umum Pengolahan Pestisida Organik
  • Bahan mentah berbentuk tepung (nimbi, kunyit, dll)
  • Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu
  • Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/Lantana camara
MIMBA (Azadirachta indica)
Bahan Pestisida Organik ini mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin. Berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah. Efektif mencegah makan (antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik. Mimba dapat membuat serangga mandul, karena dapat mengganggu produksi hormone dan pertumbuhan serangga.
Mimba mempunyai spectrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak (200 spesies) antara lainL belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dll. Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun. Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew). Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada dun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah.
AKAR TUBA (Deris eliptica)
Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon adalah racun kontak (tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut. Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau).
TEMBAKAU
Tembakau sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2 – 8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).
Cara Pembuatan Pestisida Organik
Mimba (Azadiracta indica)
Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata.   Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring.  Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.
Tembakau (Nicotium tabacum)
Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami.  Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 – 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring.Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.
Tuba, Jenu (Derriseleptica)
Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.
Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)
Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 – 6 liter.  Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.
Kucai (Allium schonaoresum)
Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.
Bunga Camomil (Chamaemelum spp)
Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.
Bawang Putih (Allium sativum)
Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup.  Simpan di tempat yang dingin selama 7 – 10 hari.  Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air.  Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman,khususnya hortikultura.



Abu Kayu
Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot.  Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak.  Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman
Mint (Menta spp)
Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau.  Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya.  Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.
Kembang Kenikir (Tagetes spp)
Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan.  Kemudian tambahkan 4 – 5 bagian air, aduk kemudian saring.  Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.
Cabai Merah (Capsium annum)
Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu.  Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman. (Dari berbagai sumber )

Khasiat Tanaman Kemangi




Sinonim: Ocimum americanum, Ocimum basillicum, Ocimum sanctum Linn,
Famili: Lamiaceae

Jenis kemangi (Ocimum canum) yang banyak diusahakan adalah jenis lokal yang belum jelas nama/varietasnya. Penampilan tanaman cukup rimbun. Daun berwarna hijau muda. Bunga putih kurang menarik. Bila dibiarkan berbunga maka pertumbuhan daun lebih sedikit dan tanaman cenderung cepat tua dan gampang mati.

Kemangi merupakan anggota famili Lamiaceae. Nama genus kemangi adalah ocimum yang berarti tanaman beraroma. Aroma khas tersebut muncul dari daunnya. Kemangi berkerabat dekat dengan tanaman selasih (Ocimun sanctum), daun mint (Mentha arvensis), dan daun bangun-bangun alias daun jinten (Coleus amboinicus). Daun mint di Sunda dikenal dengan karesmen, lazim dilalap mentah. Kerabat yang paling dekat dengan kemangi adalah basil (Ocimun amboinicus).

Manfaat

Kemangi lebih sering digunakan sebagai lalap. Ada juga yang menggunakannya sebagai campuran sayur tertentu. Sayuran ini memiliki aroma harum dan rasa yang khas. Belum banyak petani yang mengusahakan kemangi dalam skala besar, paling hanya di sepetak tanah saja. Ini dikarenakan nilai komersial kemangi memang masih rendah.

Syarat Tumbuh

Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit. Dapat dikatakan semua wilayah di Indonesia bisa ditanami kemangi. Yang jelas tanahnya bersifat asam. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Perbedaan iklim ini hanya mengakibatkan penampilan tanacnan sedikit berbeda. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau. Sedang kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwama hijau pucat.

Pedoman Budidaya

Benih Kemangi diperbanyak dengan bijinya. Biji diperoleh dari buah kemangi yang masak di batang. Ciri biji yang tua ialah berwama – hitam dan kering. Biji kemangi harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam. Tanah untuk persemaian diolah hingga gembur. Campur dengan sedikit pupuk kandang. Bila tanah terlalu lengket tambahkan pasir. Lantas taburkan biji kemangi dan tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Rawatlah tanaman yang sudah tumbuh di persemaian. Tanaman yang terlalu rapat dikurangi. Cabut tanaman yang lemah atau pertumbuhannya terganggu.

Setelah berumur sekitar 4 minggu tanaman muda ini sudah bisa dipindah ke lahan. Kebutuhan benih kemangi untuk penanaman satu hektar lahan sekitar 2-5 kg. Penanaman Kemangi biasanya ditanam dalam bedengan-bedengan. Bedengan berukuran 1-1 m dengan panjang sesuai ukuran lahan. Sebelum penanaman, bedengan diberi pupuk kandang. Antar bedengan dibuat parit pengairan selebar 35 cm. Jarak tanam kemangi ialah 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm. Buat lubang tanam kecil saja, yang penting tanaman muda bisa masuk dan tidak sesak.

Pemeliharaan

Pemeliharaan Tanaman muda yang sudah di lahan perlu dicek apakah tumbuh dengan baik. Bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya jelek, harus segera disulam. Penyiangan perlu juga dilakukan. Gulma yang tumbuh dicabut atau dikored. Waktu penyiangan tak perlu menunggu hingga rumput tumbuh besar atau banyak. Rumput-rumput liar ini justru lebih berbahaya saat tanaman masih mada karena daya saing akar tanaman dalam menyerap hara masih sangat rendah. Bunga-bunga yang tumbuh harus dibuang. Bila tidak maka produksi pucuk segarnya akan menurun. Kuncup bunga dibuang seminggu sekali seraya melakukan pemangkasan. Aturlah agar percabangan menjadi kompak dan pertumbuhan pucuk nantinya tidak berat sebelah, melainkan merata ke segala penjuru.

Pemupukan Dosis pupuk kandang yang diberikan ialah 10 ton/ha. Kemangi perlu mendapat tambahan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sepeni Urea. Unsur ini penting untuk merangsang perlumbuhan daun kemangi secara terus-menerus. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 minggu. Pemupukan kedua saat tanaman berumur 5 minggu. Setiap kali memetik, berikan 3 g pupuk nitrogen per tanaman. Kebutuhan pupuk Urea untuk tanaman kemangi ialah 150 kg/ha.

Hama dan Penyakit

Hama-penyakit yang menyerang tanaman kemangi sangat sedikit. Bahkan petani kemangi sangat jarang melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan ini memang dihindari karena dikhawatirkan residunya masih tertinggal di daun yang dipanen rutin. Meskipun demikian, bila ditemukan ulat yang menyerang daun kemangi dalam jumlah besar, dapat dilakukan pengendalian dengan insektisida Azodrin sebanyak 20-30 cc/1 air; atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air.

Panen dan Pasca Panen

Sejak umur 50 hari sesudah tanam, daun kemangi sudah bisa dipetik. Lakukan pemetikan pada daun-daun muda seperti melakukan pemetikan pucuk teh. Pemetikan akan merangsang pertumbuhan cabang-cabang baru yang memungkinkan lebih banyak tunas baru tumbuh. Tunas-tunas baru ini dapat dipanen pada periode panen berikutnya. Panen pucuk kemangi dapat dilakukan hingga tanaman berumur tua.

Bila ingin tanaman berumur panjang, jangan.biarkan sampai berbunga dan berbuah. Pisahkan tanaman yang khusus untuk diambil bijinya sebagai bibit. Dengan cara ini, tanaman yang hendak diambil pucuknya tak terganggu produktivitasnya. Altematif lain dengan menyisakan satu atau dua cabang yang dibiarkan berbunga dan berbuah. Setelah bijinya tua cabang ini dipangkas. Biasanya kemangi dipetik sepanjang 15 cm. Bila ingin dipasarkan kemangi disatukan dalam ikatan kecil yang berisi 5-10 batang.

Manfaat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Di Indonesia, daun Kemangi yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau lalapan mentah.

Di India dan sebagian wilayah di Afrika, seduhan ”teh kemangi” lazim disajikan menggantikan seduhan daun teh asli. Minuman tersebut biasanya disajikan pada saat pergantian musim, yaitu ketika orang mudah terserang batuk, pilek, ataupun demam.

Sementara itu di Eropa, kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti sabun mandi, biang parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan, dan juga minyak aroma terapi.

Selain  itu kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya  terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen.

Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.

Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang khas. Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan penyedap sambal terasi.

Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.

Daun kemangi juga ternyata  mengandung kadar asam lemak Omega-3 yang cukup tinggi, dan salah satu jenis asam lemak Omega-3 adalah DHA, yang bisa meningkatkan kecerdasan otak si Kecil.

Manfaat bagi Pria dan Wanita

Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi. Sementara zat arginin yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan mencegah kemandulan.

Sementara bagi wanita, kemangi termasuk makanan sehat yang sangat bermanfaat. Kemangi kaya senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon estrogen, sedangkan senyawa eugenolnya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi), tannin, dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina. Zat triptofan bisa menunda monopause. Kemangi memang bukan sayuran biasa, jadi jangan remehkan kemangi.

Contoh pemakaian daun kemangi untuk pengobatan:

1. Panu
  • Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus. Beri sedikit air kapur sirih.
  • Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu.
  • Lakukan 2x sehari.

2. Diare dan Muntah
Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.

3. Sariawan
  • 50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 – 3 menit lalu telan.
  • Minum air hangat.
  • Lakukan 3x sehari.

4. Bau Nafas, Bau Mulut
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.

5. Bau Keringat
Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu.

6. Mencegah kemandulan
Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.

7. Mengobati kutil
Cara: daun kemangi dicuci bersih kemudian diusapkan/digosokkan pada kutil dengan berulang-ulang dan teratur.

Dan masih banyak lagi kegunaan dan manfaat lainnya. Maka kemangi ini selain sebagai bumbu dapur pelengkap sambal, juga bermanfaat sebagai obat alam( Dari berbagai sumber )

LADA PERDU

KHASIAT BUAH NAGA




 meski tanaman ini kini telah mudah ditemui, namuk tak banyak orang yang mengerti secara mendalam khasiat tersembunyi di balik buah naga.

Bentuknya yang berbeda dari buah-buah lainnya, kian menonjolkan keistimewaan dari buah penuh manfaat ini. Dalam perkembangannya, kehadiran buah naga juga kerap menorehkan berbagai peran lain.

Masyarakat China Kuno menganggap buah naga lebih dari sekadar buah dengan beragam manfaat. Buah dengan kulit yang menyerupai sisik ular besar ini sering menjadi pendamping dua patung di meja altar persembahan. Setiap perayaan tahun Baru Imlek buah ini juga disajikan, dan menjadi salah satu sajian yang wajib ada karena diyakini membawa berkah.

Padahal di tempat asalnya, Meksiko, buah naga justru dianggap sebelah mata. Baru setelah dibawa ke Vietnam, tanaman buah naga mulai dibudidayakan secara luas sebelum akhirnya berkembang ke negara Asia Tenggara.

Di Vietnam buah naga kerap disebut Thanh long atau clever dragon sedangkan masyarakat China menyebutnya Feuy Long Kwa. Di daerah Meksiko, buah naga hadir dengan sebutan Pitahaya.

Buah naga sendiri memiliki warna kulit yang menyala, kulitnya juga tidak mulus, melainkan berlapis sehingga mirip sisik ular besar atau naga. Isi buahnya berwarna putih, merah atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam. Tekstur isinya seperti selasih dengan cita rasa seperti buah kiwi.

Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia menyebutkan, bahwa buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Adapun zat fitokimia di dalam buah ini dapat menurunkan risiko kanker.

Buah naga juga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Buah ini sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah. Buah naga mengandung 80 persen air, vitamin C, serat, kalsium, zat besi, dan fosforus yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi.

Kandungan serta pada buah naga yang mencapai 0,7-0,9 gram dalam setiap gramnya juga sangat berguna dalam sistem pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Jika ingin terhindar dari berbagai penyakit, tak ada salahnya bila anda mengonsumsi buah naga mulai dari sekarang. (dari berbagai sumber)

Selamat Datang di PTPN IV Unit Kebun Tanah Itam Ulu